Minggu, 14 Desember 2008

hmm...


Im on the right

Sabtu, 13 Desember 2008

hemmm


boe with glases

hmm3


im on the left

hmm2


boe

hmmm


boe dan rahma (Im on the left)

Jumat, 12 Desember 2008

jual tanah cepatt!!

dijual tanah seluas 300m2, di kaki gunung merbabu, boyolali, harga 60jt. cepat

Sabtu, 11 Oktober 2008

cerpen

Me & My BF’s Mom



“Ntang!! Bintang!! Jangan ngelamun!!! Nanti Pak Surip ngehukum kamu lho kalau kamu nggak bisa jawab pertanyaan fisika dari dia!”bisik Nita seraya menggeser-geser lengannya ke tangan Bintang supaya sahabat kentalnya itu fokus ke pelajaran.
“Gue nggak jadi pulang bareng Jona,Nit. Tadi dia sms, katanya mamanya ikut dia lagi ke sekolah.”seru Bintang dengan lemas. Mata Nita melotot. Ia terkaget-kaget dengan ucapan Bintang.
“Hah!! Jona udah segede gaban gitu masih ditungguin nyokapnya??”teriak Nita dengan keras dan alhasil teriakan itu membuat simpatik besar dari Pak Surip yang tak lain adalah guru ter’kejam’ di SMA mereka.
“Hahahaa.. Nita, Bintang, sepertinya asyik sekali dengan pembicaraanya ya sampai-sampai tidak sadar sekarang ini ada dimana. Mungkin lebih asyik lagi kalau kalian berdua ngobrol dengan kepala sekolah supaya tambah ramai.”ujar Pak Surip dengan logat sinisnya yang kental, sekental dengan tubuhnya yang kecil,kurus,berambut keriting klimis dan culas.
“Mampus gue.”seru Nita dan Bintang bersamaan.


1 jam yang lalu.

From: MySw33tY_
07:06:18

Sayang,
Nanti kita pulang bareng kan? Duuuhh.. aq ngga sabar pengen pelukin kamu
Ihihiiii.. Luv u so Muchh Beybeh!
Mama kamu hari ini ada baksos kan? Jadi kamu bebas deh.. X)
Aq udah nyari tempat makan spesial nih buat kita berdua.
With luvv.
Bintang.

Bintang menaruh Hp-nya ke dalam tas, ia nyengir lebar dan terlihat sangat bahagia pagi ini. Begitulah Bintang Josephine, cewek berumur 16 tahun ini baru aja memulai hubungan dengan pacarnya Jona. Sebenarnya Jona adalah tipe cowok perfect yang diidamkan banyak kaum hawa.
Bagaimana tidak? Siapa yang nggak kenal drumer seganteng Jona Ramadhan? Seluruh pelosok SMA permata hati pasti kenal (kecuali kalo dia kuper sih). Selama ini Bintang sangat bahagia dengan kehadiran pacar idamannya itu, tapi..
Bintang tidak berkutik dengan keberadaan mama Jona yang setiap hari ‘ngintil’ kayak buntut karena takut anaknya kenapa-kenapa.
Awalnya Bintang tidak keberatan dengan kehadiran mamanya Jona tapi kali ini dia terlihat sangat bosan karena nggak bisa pacaran layaknya anak-anak seusianya. Makan, jalan, nonton bareng, nge-date, dll, dll. Hingga emosinya benar-benar memuncak saat ia menerima sms dari Jona.


From: MyHusband
08:34:15

Cinta,
Maaf, hari ini mama juga dateng ke sekolah. Dia baksos setelah aq pulang sekolah. Maafin aq ya sayangkuu.. aq tahu kamu kesel banget tapi kamu ngertiin aq yaa.. Okeh! ^_^

Jona


“Arrrrrrgggggggggggghhh!! Sumpah! Gue bete bangeeeett!! Udah
pacar ditungguin nyokap mulu, dimarahin habis-habisan sama Pak Surip ‘cengkring’ ditambah lagi dipelototin kepsek gara-gara disuruh ngobrol sama dia!! Sumpaaaaahhhhh pengen gue bom deh nie dunia!!”teriak Bintang sambil melempar tasnya ke lantai.
Nita hanya bisa cengok melihat sahabatnya teriak-teriak nggak karuan karena kejadian hari ini.
“Gimana kalau kita ke rumah Jona aja? Bisa aja mamanya Jona baksos jadi si Jona ada di rumah. Paling nggak itu kan bisa ngebuat hati loe tenang,Ntang.”ujar Nita dengan santainya dan itu membuat Bintang menjadi semangat lagi.
“Iyaa! Bener juga kata lo! Yook!”seru Bintang dengan sumringah.


Kediaman Rumah Jona.

Teng, teng, teng. Terdengar suara bel dari dalam rumah Jona dan terlihatlah dua gadis mungil berada didepan rumahnya tengah menunggu pagar untuk dibukakan. Tak beberapa lama kemudian terdengar bunyi langkah kaki menuju pagar dan mereka berdua pun tersenyum lebar.
“Lhoo? Bintang? Ngapain kamu ada disini?”tanya Jona saat membuka pintu dan mendapati dirinya bertatapan muka dengan pacarnya sendiri.
“Jalan Yuk Hunn! Mama kamu lagi baksos kan? Berarti kita berdua bisa jalan-jalan ke Mall dong? Oh iyaa ada buku bagus lhoo di gramedia, mending kita ke sana aja? Biar Nita nganterin kita pakai mobilnya hehhehheehe.”seru Bintang cengengesan dan berharap banget pacarnya ini menuruti keinginannya sekali ini.
“Sayaaang.. kamu tahu kan, mama nggak suka temen cewek aku dateng. Kamu ngerti dong.”ujar Jona membuat harapan Bintang pupus.
“Kapaaan sih kamu ngerti kalau aku tuh butuh kamu!! Kamu nggak pernah ngerti aku!! Aku juga pengen pacaran kayak orang lain!”teriak Bintang memancing mamanya Jona untuk keluar.
“Maaf, ada apa ini ribut-ribut? Jona bentar lagi ikut tante ke baksos. Jadi dia nggak punya waktu untuk pergi ke acara-acara nggak penting apalagi hanya untuk sekedar bersenang-senang.”jawab mama Jona membuat Bintang semakin kesal.
“Tante! Jona itu sudah besar, dan dia butuh waktu untuk bersenang-senang seperti layaknya teman-teman sebayanya. Tante nggak akan pernah tahu betapa menderitanya Jona!”bantah Bintang membuat suasana menjadi panas.
“Tahu apa kamu tentang penderitaan Bintang? Kamu itu nggak tahu apa-apa, kamu hanya tahu tentang perasaan kamu saja!”seru mamanya Jona dengan sedikit mengeluarkan airmata.
“Tante jahat! Tante nggak tahu apa yang terbaik buat Jona!”lanjut Bintang dengan emosi dan itu membuat mamanya Jona terbelalak.
Plak! Sebuah tamparan mendarat di kedua pipi Bintang.
“Bintang! Cukup! Kamu nggak tahu apa-apa! Lebih baik kamu pulang sekarang sebelum aku minta putus dari kamu!”teriak Jona setelah melepaskan kedua tamparan di pipi Bintang.
Bintang terperajat. Ia langsung lari sambil menangis sesenggukan ditemani Nita. Ia tidak percaya Jona bakal setega ini menampar dirinya karena ia hanya menginginkan Jona terbebas dari masalahnya.
Sesampainya di rumah, Bintang hanya mengurung diri di kamar. Ia benci dengan keadaan dirinya. Dua tetes air mata terlihat mengalir di kedua pipi mungilnya. Tangannya terus mendekap erat foto Jona dan tak beberapa lama kemudian terdengar nada sms dari HP Bintang.

From: MyHusband
18:54:26

Sayaang, maaf kalau aku keterlaluan sama kamu.. tapi aku ngga suka sama kata-kata kamu tadi siang. Aq harap kamu ngerti.

Jona


Bintang membanting handphonenya, ia menaruh foto Jona dan menangis tersedu-sedu. Semua hal yang sudah ia rencanakan hancur semua, ia hanya ingin pacaran seperti orang lain, jalan-jalan, bergandengan tangan, makan bareng, nonton, ciuman, pelukan dll, dll.
Tapi yang ia dapati sekarang hanya kesepian, ia tak pernah merasakan hangatnya pacaran hanya karena mama pacarnya yang bersikap seolah-olah anaknya baru berusia 5 tahun.


Dua hari kemudian..

“Ntang, lihat deh mamanya Jona nggak ada. Berarti Jona sendirian di sekolah! Loe nggak mau ketemu Jona? Bisa aja kan kalian berdua baikan terus pulang bareng? Momen seperti ini nggak boleh dilewatin kan?”teriak Nita sesaat setelah mengintip kelasnya Jona dan mendapati Jona sendirian sambil memutar-mutar stik drumnya.
Bintang terdiam. Ia tidak mendengarkan ocehan Nita dan segera kembali fokus ke buku pelajarannya. Matanya tidak dapat berbohong kalau ia ingin sekali bertemu Jona, hingga akhirnya bel pulang berdering dan Jona menemui Bintang.
“Bintang, bisa ngomong sebentar?”ujar Jona sambil memegang lengan Bintang dan tersenyum seadanya. Bintang melepaskan lengannya dari tangan Jona. Matanya terlihat sangat tajam saat melihat Jona.
“Buat apa? Kita udah ngga ada hubungan!”jawab Bintang ketus.

“Kamu harus dengar penjelasana aq,Ntang! Mama selama ini over protective sama aq ada alasannya! Kamu tahu dulu waktu aq kecil aq punya kakak perempuan yang sangat cantik, tetapi dia gila lalu meninggal karena waktu SMA dia diperkosa oleh sejumlah laki-laki. Kamu tahu betapa berat bagi mama yang seorang single parent untuk menerimanya?”lanjut Jona membuat Bintang terhenyak.
Beberapa menit mata mereka saling berpandangan. Bibir Jona terlihat bergetar saat ia mengatakan alasan mamanya terlalu over protective terhadap dirinya. Bintang juga terlihat kaget dengan ucapan Jona dan semakin terdiam.
“Ini kalung dari mama buat kamu. Walaupun di depan kamu dia judes tapi dia tahu kalau kamu cewek yang paling aq sayang, dan dia menyiapkan kalung ini buat ulang tahun kamu bulan depan, asal kamu tahu, dia sangat senang saat aq memberitahunya kalau aq pacaran sama kamu, dan dia ingin memberikan kejutan ini buat kamu, tapi kamu sudah terlanjur membuatnya sakit hati.”ucap Jona sambil memberikan seuntai kalung dengan bandul berbentuk zamrud kepada Bintang.
Bintang semakin terhenyak. Tangannya berubah dingin saat Jona menyerahkan kalung tersebut dan segera meninggalkan dirinya.
Bintang tak menyangka ternyata begitu baiknya mama Jona, begitu perhatiannya seorang ibu yang trauma akan kehilangan anaknya, dan ternyata dirinya yang sangat buruk,dirinya yang sok paling tahu akan keinginan Jona padahal ternyata dia tidak tahu apa-apa.
Uraian air mata mulai mengalir di kedua pipi Bintang. Dia tidak menyangka begitu bodohnya dirinya sampai menganggap dia yang paling tahu semua tentang Jona, Bintang sama sekali tidak menyangka dengan semuanya.
“Bintang, sudah jangan menangis lagi ya, tante nggak marah kok sama Bintang, makanya Bintang jangan menangis lagi.”ujar mama Jona yang tiba-tiba datang dan menghapus air mata Bintang.
“Tanteeee! Maafin Bintang ya. Bintang salah. Bintang sok tahu! Bintang hanya memikirkan diri Bintang, Bintang egois, Bintang jahat!”teriak Bintang dengan sesenggukan.
Mama Jona hanya tersenyum simpul. Dia memeluk Bintang dan membiarkan Bintang menumpahkan isak tangisnya di pelukannya. Di depan pintu kelas terlihat Jona dan Nita tersenyum simpul.
“Tan, berarti Bintang hari ini boleh pulang bareng sama Jona kan? Bintang pasti ngejagain Jona, Bintang kan cewek super!”lanjut Bintang sambil menghapus air matanya.
“Nggak bisa! Jona tetap pulang sama tante! Tante nggak mau Jona jajan sembarangan di restoran nggak jelas!”bantah mama Jona dengan judes.
“Lhoo Tantee kan Jona udah gede!!”teriak Bintang
“Nggak! Sekali nggak tetep nggak!”jawab mama Jona
Mereka berdua terlihat saling berpandangan sinis, tak beberapa lama kemudian terjadilah pertengkaran kecil antara Bintang dan mama Jona seperti biasa dan tinggalah Jona menggaruk-garuk kepalanya karena pusing dirinya selalu diperebutkan oleh dua orang wanita terpenting dalam hidupnya.


Tamat
Nama: Christina BungaTanggal : 9 oktober 2008